Judul :
Yeppeun Namja
Genre :
Drama, Romantic
Author :
Lee Ara
Cast :
Ayumi (Yumi), Park Jung Soo (Leeteuk), Kim Heechul, Lee Donghae, Cho Kyuhyun,
Aerin, Yesung, Jessica
“Aku kesini untuk memberitahu eonni kalau kami akan bertunangan,” Yumi
penuh hati-hati menyampaikan rencana pertunangannya dengan Heechul pada In
Young. Yumi tidak pernah menduga ia harus menyampaikan berita ini pada kakaknya
Jung Soo.
In Young terlihat antusias, “Syukurlah, akhirnya kau sudah membuka
lembaran yang baru bersama cintamu yang baru. Aku mendukung kalian. Aku tahu Heechul
pria yang baik. Kau pasti akan bahagia bersamanya,” ujar In Young.
“Tadinya Yumi takut akan mengecewakan eonni kalau sampai eonni
mendengar rencana pertunangan kami,” ujar Heechul yang kali ini ikut bersuara. “Apa?
Kenapa bisa begitu?” In Young merasa heran.
“Aku takut eonni akan merasa aku telah mengkhianati Jung Soo oppa,”
ucap Yumi seraya tertunduk. “Huh? Apa-apaan kau ini? Mana mungkin seperti itu?
Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Hei, kau ini sudah seperti adikku
sendiri. Aku akan senang kalau melihatmu bahagia. Apalagi sekarang kau
mendapatkan pria yang tampan seperti dia,” ujar In Young berusaha membesarkan
hati Yumi yang masih saja memikirkan Jung Soo.
Yumi sedikit terbelalak, “Apa? Tampan? Tentu saja oppa lebih tampan
dari Heechul. Heechul tidak tampan sama sekali, dia hanya terlihat cantik,”
Yumi menahan tawanya. “Apa?” protes Heechul. Kali ini Heechul yang mempelototi
Yumi karena tidak terima dibilang cantik. In Young ikut menertawakan Heechul, “Aish,
kalian terlihat bahagia. Segeralah menikah!” serunya.
_____
Yumi dan Heechul meninggalkan kafe In Young. Mereka masuk ke mobil Heechul.
Heechul dengan gentle-nya membukakan
pintu mobilnya untuk Yumi. “Benar kata In Young nuna, kita langsung menikah
saja!” seru Heechul. “Huh? Bodoh!” komentar Yumi.
“Iya, kita menikah saja dan kita buat anak yang banyak. Mm, bagaimana
kalau sebelas anak? Pasti rumah kita akan ramai dengan suara anak-anak kita,” Heechul
terkekeh girang seraya membayangkan ucapannya itu.
“Hei! Kau mau mengeksploitasi aku rupanya?” rutuk Yumi seraya mencubit
lengan Heechul dengan gemas. Pria itu langsung berteriak kesakitan. Beberapa saat
kemudian mobil itu meluncur meninggalkan tempat itu.
Di lain tempat. Kyuhyun berada di ruang kerjanya. Ponselnya berdering
memperdengarkan lagu Bittersweet milik Super Junior. Setelah mendapat telepon
yang entah dari siapa Kyuhyun sedikit mengernyitkan dahinya. Kyuhyun lantas
pergi meninggalkan kantornya.
Sementara itu, Heechul dan Yumi baru saja tiba di kantor. Yumi sekarang
sudah resmi menjadi sekertaris pribadinya Presiden Direktur Kim Heechul. “Kalau
begini aku akan betah berada di kantor. Sekertarisku membawa mood yang baik untukku,” kata Heechul
seraya terkekeh.
“Tapi aku tidak akan lama-lama berada di kantor. Aku tetap harus pulang
ke rumah,” Yumi terkekeh. “Aish, kau ini!” Heechul kemudian masuk ke ruangan
kerjanya. Beberapa menit kemudian Kyuhyun datang.
“Kyuhyun-ssi!” seru Yumi. “Hai, Yumi-ssi! Apa Heenim ada di ruangannya?
Aku belum membuat janji, tapi ada yang perlu kubicarakan dengannya,” kata Kyuhyun
pada Yumi. Ia terlihat sedikit serius. “Iya, dia ada di ruangannya. Ayo, aku
antar kau ke dalam!” kata Yumi.
Setelah beberapa lama Kyuhyun mengobrol di dalam dengan Heechul, dua
pria itu keluar meninggalkan ruangannya. Mereka pergi ke sebuah Restoran China.
“Kenapa kau seserius itu? Membuatku takut saja,” Heechul terkekeh. “Tentu
saja wajahku akan seperti ini. Aku takut kalau sampai kau bertemu dengannya kau
nanti akan...,” ujar Kyuhyun tanpa melanjutkan kalimatnya.
“Akan apa? Tenang saja, itu tidak mungkin. Aku sudah memiliki Yumi,”
ujar Heechul mengingatkan Kyuhyun tentang pertunangannya dengan Yumi. “Aku
tahu. Tapi belum tentu adikku sudah melupakanmu. Pokoknya kalian jangan sampai
bertemu. Aku tidak ingin sampai terjadi masalah,” Kyuhyun benar-benar sedang
khawatir rupanya. Adiknya Kyuhyun, Choi Minji adalah cinta pertamanya Kim Heechul.
Sejak Heechul putus dengan Minji, ia sama sekali tidak pernah terlihat dekat
dengan seorang wanita, bahkan sekedar membicarakannya juga tidak. Karena Minji
harus ikut dengan orang tuanya ke Paris, makanya ia dengan Heechul putus. Itu
pun karena Minji tidak ingin menjalani hubungan jarak jauh dan memaksa Heechul
pindah juga ke Paris. Tapi Heechul yang memiliki sifat keras kepala dan egois
tentu saja menolak permintaan kekasihnya itu dan balik meminta agar Minji saja
yang mengalah dan tetap tinggal di Korea. Minji tidak bisa melawan keinginan
orang tuanya, akhirnya terpaksa mereka mengakhiri hubungan mereka.
***
Sekarang sudah saatnya jam pulang kerja. Yumi bersiap-siap merapikan
barang-barangnya agar bisa segera pulang. Heechul juga baru saja keluar dari
ruangannya, “Kau sudah selesai? Kita mau makan malam di rumah atau di luar
saja?” tanya Heechul pada Yumi. “Aku ingin langsung pulang saja,” jawab Yumi
seraya tersenyum. “Kalau begitu ayo kita
pulang!” ajak Heechul.
Di lain tempat. Di Jepang, tepatnya di apartmen Yesung. Aerin berkutat
dengan notebooknya sambil duduk santai di sofa ruang televisi. Ia sedang
membaca email dari Yumi. Karena kesibukannya membantu usaha Yesung akhir-akhir
ini membuat Aerin jarang mengecek email. Saat membaca email dari sahabatnya itu
Aerin sampai tertawa terpingkal-pingkal.
“Hei, kenapa kau begitu gembira? Memangnya apa yang kau lihat?” kata Yesung
seraya menghampiri kekasihnya itu. Pria itu membawa sepiring buah-buahan yang
sudah dipotong-potong olehnya agar memudahkan mereka pada saat memakannya. “Ini,
makanlah!” Yesung mencoba untuk menyuapi sepotong buah apel pada gadis cantik
yang duduk di sebelahnya itu.
Aerin langsung melahapnya dengan rakus. Setelah buah itu masuk dalam
mulutnya, ia tersenyum gembira. Yesung telah benar-benar membuka hatinya
untuknya. “Aku membaca email dari Ay. Lucu sekali, akhirnya mereka bertunangan.
Aku kira mereka seperti kucing dan anjing yang suka cakar-cakaran. Bagaimana
jadinya kalau mereka sampai berkeluarga, ya? Ckckck! Kepala kecilku ini tidak
bisa untuk membayangkannya,” Aerin terkekeh lucu membayangkan perkelahian Yumi
dan Heechul dalam pakaian pengantin.
“Aish! Kau ini. Syukurlah dia akhirnya berhenti terpuruk. Aku sempat
cemas saat tahu kabar Jung Soo meninggal,” kata Yesung sambil terus menyuapi Aerin.
“Aku juga. Mungkin memang sejak awal Kim Heechul yang ditakdirkan untuk Ay.
Pertemuan mereka tidak disangka-sangka. Apa oppa cemburu?” tanya Aerin seolah
menyelidik.
“Cemburu apanya? Teman kita bahagia tentu saja kita juga harus bahagia!
Kalau begitu kita juga harus menyusul mereka, bagaimana? Tapi tidak usah ada
pertunangan. Buang-buang uang saja. Kita langsung menikah saja, ya!” seru Yesung
seraya menggoda Aerin.
“Apa itu? Oppa sedang mencoba melamarku seperti ini? Ish! Sama sekali
tidak romantis!” protes Aerin. Mereka tertawa gembira, bersenda gurau dan
saling menggoda satu sama lain. Kehidupan Aerin dan Yesung sudah lebih baik
sejak mereka pindah ke Jepang.
“Ay, selamat atas
pertunanganmu dengan Heechul. Yesung oppa juga mengucapkan selamat untukmu. Apa
kau bahagia dengan Heechul disana? Tapi aku jamin kau tidak akan sebahagia
seperti aku dan Yesung oppa disini. Haha! Kami selalu mendo’akan kebahagiaanmu.
Maaf, kami tidak bisa datang ke acara pertunangan kalian nanti. Tapi, kami
pastikan akan hadir di acara pernikahan kalian. Janji!” itulah email
balasan yang dikirim oleh Aerin untuk Yumi.
_____
Di kediaman Kim Heechul. Tuan muda yang tampan itu baru saja
menyelesaikan makan malamnya bersama dengan mantan pelayannya yang sekarang
naik derajat menjadi tunangannya. Bagi gadis lain mungkin ini adalah impian
yang sangat diidam-idamkan, bisa menikahi seorang pria tampan dan kaya raya.
Tapi hati Yumi tidaklah sebahagia itu. Bagaimanapun juga ia masih belum bisa
melupakan kepergian Park Jung Soo yang tiba-tiba. Dan seharusnya tahun ini ia
menikah dengan Jung Soo.
“Kau sudah siap untuk tidur?” Heechul berdiri di depan pintu kamar
Yumi. Lagi-lagi gadis itu lupa mengunci pintu kamarnya. “Iya, tapi rasanya
mataku belum ingin terpejam. Ada apa?” jawab Yumi yang telah siap berbalut
selimut sampai ke pinggangnya.
Heechul berjalan mendekat. Ia naik ke tempat tidur Yumi dan duduk di
sebelah Yumi yang juga sekarang dalam posisi duduk. “Kita mengobrol dulu,” kata
Heechul seraya melingkarkan sebelah tangannya melewati bahu Yumi.
“Ada apa? Kau rindu bertengkar denganku, ya?” tanya Yumi seraya menoleh
pada Heechul. “Tentu saja tidak! Mana ada orang yang senang bertengkar dengan
tunangannya sendiri?” sahut Heechul.
Yumi lantas manggut-manggut. “Hei, Kyuhyun saat di kantor tadi
sepertinya raut wajahnya serius sekali. Ada apa memangnya? Tidak biasanya Kyuhyun
seperti itu,” tanya Yumi yang tiba-tiba teringat pada Kyuhyun.
“Ah, dia sedang bermasalah dengan seorang wanita. Dia datang untuk
meminta pendapatku. Sudahlah, tidak usah dipikirkan!” terang Heechul. Ia pun menoleh
pada Yumi. Beberapa detik mereka saling pandang. Heechul memajukan wajah
tampannya mendekati wajah Yumi dengan posisi sedikit menyilang. Yumi jadi merasa
gugup, tapi ia kemudian memejamkan matanya dengan pasrah menerima sentuhan
bibir Heechul di bibirnya yang berwarna merah muda.
Hanya dalam hitungan detik saja Yumi langsung mendorong wajah Heechul
dan lantas ia tertawa terpingkal-pingkal. Heechul jadi garuk-garuk kepala yang
padahal tidak gatal sama sekali, ia bingung kenapa Yumi tiba-tiba tertawa. “Memangnya
apa yang lucu? Kenapa tertawa seperti itu?” tanya Heechul yang masih merasa
heran dan bingung melihat reaksi Yumi yang diluar dugaannya.
Yumi bahkan sedikit menjauh dari posisi Heechul sekarang. “Apa yang kau
lakukan tadi? Aku tahu kau tidak bisa melakukan apapun dengan benar, tapi yang
membuatku tertawa adalah kau bahkan tidak bisa mencium seorang wanita dengan
cara yang benar! Kau pikir tadi itu kau sedang menarik permen kapas, ya?” Yumi
terkekeh meledek Heechul.
Heechul tersinggung, “Aigo, puas sekali kau menertawakanku. Iya, aku
memang tidak tahu caranya berciuman meskipun aku terus berlatih dengan Kyuhyun,”
timpal Heechul sedikit kesal. “Apa?!” Yumi terbelalak tiba-tiba setelah mendengar
ucapan Heechul. Yumi memberikan ekspresi wajah seperti jijik ditambah ia bergidik
ngeri.
“Maksudku dia memberikanku teori tentang cara berciuman, bukan
praktiknya! Aish, kau ini berpikir terlalu ekstrim!” protes Heechul sekaligus
menjelaskan maksud yang sebenarnya dari ucapannya tadi.
“Baiklah, aku mengerti!” timpal Yumi. “Tapi sepertinya aku bisa
mengajarimu lebih baik dari itu...,” ucap Yumi tiba-tiba hingga membuat Heechul
sedikit terperangah. Kali ini gantian Heechul yang dibuat gugup oleh gadis itu.
Yumi langsung meraih kepala Heechul dan lantas mendaratkan bibirnya di bibir namja
itu seraya melumatnya dengan lembut hingga namja itu memejamkan matanya
menikmati permainan yeoja itu.
Selang beberapa waktu kemudian, Yumi perlahan-lahan melepaskan Heechul.
Keduanya tampak tertegun. Yumi menelan ludah lantas mencoba mencairkan suasana
canggung di antara mereka. “Sudah sana kau pergi ke kamarmu sendiri!” Yumi
menarik tangan Heechul agar ia berdiri, lalu ia mendorong pria itu keluar dari
kamarnya tidak peduli pria itu terus saja protes diperlakukan seperti itu.
***
Buat yang baca, minta komentarnya, ya! Jangan jadi pembaca bisu. hehehe =D
Cerita ini murni hasil kretifitas
author yang juga sebagian diambil dari adegan di mimpi Author. Hihii! Maaf
kalau ada alur yang rada gak jelas, typo, dan nama-nama yang gak disukain.
Intinya.. niat Author cuma mau nyalurin hobi menulis plus menghibur orang-orang
yang senang membaca fanfic =)
Gomawo chingu! =)
Ini link cerita dari semua part!
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Park 11
Part 12 (ending)
0 komentar:
Posting Komentar